Walking Text

WELCOME TO MY BLOG !! DO YOU KNOW ?? CHEMISTRY IS FUN.

Selasa, 13 November 2012

BAB 1 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT


I.                    LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
A.      Mengenal sifat Larutan dan Non Elektrolit
Larutan merupakan campuran homogeny antara pelarut dengan zat terlarut. Pelarut merupakan komponen yang dapat melarutkan zat dengan komposisi yang lebih besar daripada zat terlarut.
Berdasarkan sifat atau daya hantar listriknya, larutan dikelompokkan menjadi larutan elektrolit dan non elektrolit.
Perbedaan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit.
PERBEDAAN SIFAT
Larutan Elektrolit
Larutan Non Elektrolit
Dapat menghantarkan arus listrik
Tidak dapat menghantarkan arus listrik
Dilarutkan dalam air menghasilkan ion-ion
Dilarutkan dalam air tidak dapat terionisasi
Bila diuji dengan alat elektrolit, lampu akan menyala
Bila diuji dengan alat elektrolit, lampu tiak menyala
α  = 1 atau 0 < α < 1
α  = 0 (tidak terionisasi)
Pada umumnya zat terlarut berupa senyawa ion dan kovalen polar
Pada umumnya zat terlarut berupa senyawa kovalen
            Sifat hantaran arus listrik berbagai larutan dapat diketahui dengan menggunakan alat penguji elektrolit. Melalui alat ini dapat diketahui bahwa larutan non elektrolit ditandai oleh lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas pada elektroda, larutan elektrolit kuat ditandai oleh lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektroda , sedangkan elektrolit lemah ditandai oleh lampu menyala redup atau tidak menyala tetapi ada gelembung gas pada elektroda dalam jumlah sedikit.
            Secara kuantitatif, kuat lemahnya larutan elektrolit dapat diukur dari banyak sedikitnya electron yang mengion yang dinyatakan dengan derajat disosiasi (untuk senyawa ion) atau derajat ionisasi (untuk senyawa kovalen polar), yaitu:


Ketentuan :
1.      Jika semua zat mengion semua α = 1
2.      Jika tidak ada yang mengion α = 0
3.      Batas-batas nilai derajat ionisasi adalah 0 ≤ α ≤ 1
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik? Bila larutan elektrolit dialiri arus listrik, ion-ion dalam larutan akan bergerak menuju elektroda dengan muatan yang berlawanan, sehingga ada ion-ion positif dan negative  yang berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan. Penguraian larutan elektrolit menjadi ion-ionnya disebut reaksi ionisasi. Contoh :
1.      KCl(aq) à K-(aq) + Cl-(aq)
2.      HI(aq) à H+(aq) + I-(aq)
3.      KOH(aq) àK+(aq) + OH-(aq)
Adanya ion tersebut dalam larutan menimbulkan beda potensial listrik sehingga arus listrik dapat mengalir dan dapat menghasilkan arus listrik. Larutan non elektrolit tidak menghasilkan arus listrik karena senyawanya tidak dapat terionisasi , senyawa tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik, sehingga larutan tersebut tidak menghantarkan arus listrik atau non elektrolit. Misalnya: co(nh2)2 (s) + air à co(nh2)2 (aq)

B.      Senyawa-senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit
Senyawa-senyawa elektrolit dapat merupakan senyawa ion dan senyawa kovalen.
1.      Senyawa ionic adalah senyawa yang terdiri atas ion-ion yang bermuatan. Dalam keadaan padat, senyawa ionic tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya tidak bergerak bebas. Namun, dalam bentuk lelehan atau larutan, ion-ion tersebut dapat bergerak bebas sehingga larutannya dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya: NaCl(s) + H2O(l) à Na+ (aq) + Cl-(aq)
2.      Senyawa kovalen adalah senyawa yang terbentuk dari penggunaan pasangan electron bersama. Tidak semua senyawa kovalen dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik ialah senyawa kovalen polar karena senyawa tersebut memiliki keelektronegatifan besar. Contoh senyawa kovalen polar ialah: HF, HCl, HBr, HNO3 dan H2SO4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar